Sabtu 4 November 2017
Jam menunjukan pukul setengah dua belas, itu saatnya siap2 untuk berangkat ke titik kumpul pertama sebelom berangkat ke purwokerto.
Iya kami memutuskan long trip jatuh di owabong purwokerto. Setelah banyak pilihan seperti unggul ponggok klaten, guccinya tegal bahkan ada nyebut taman kyai langgengnya magelang.
Kami sepakat bertemu pukul 12 siang di tikum pertama, walopun jam 12 siang di rest area sedikit dingin dan agak mendung, karena rest area terletak di tol semarang ungaran KM 22 memang tempat favorit kita untuk tikum sebelom touring. Karena tempat parkir yg luas dan banyak pilihan makanan disana.
Setelah sampe rest area terlihat temen2 TSVC sudah ada yg kumpul beberapa, ada yg otak atik mobil, makan pop mie, beli kopi, isi bensin dan koordinasi channel HT. Setelah kumpul semua akhirnya kita breafing, pak ketua si om Very menjelaskan tata tertib selama toring di perjalanan. Dari yg nggak bole pake strobo atau rotbar, nggak bole ngidupin toa, no hazard, dan jalan teratur tetep harus mendahulukan pengendara lain.
Tepat pukul 14.00 kami berangkat, total 9 mobil kurang lebih 16 orang.....
Jarak yang sama sekali tidak terbayang sebelumnya buat yg belom pernah ke purwokerto, kecuali bagi panitia yg sudah survey kesana, membayangkan aja sudah capek, kaki kram2, Semarang-Ungaran-Ambarawa-Pringsurat-Temanggung-Kreteg-Wonosobo-BanjarNegara-Purbalingga-Sokaraja-Purwokerto. Mbayangin rutenya sepertinya jauh. Perkiraan waktu yang seharusnya 5 jam kami tempuh 6 jam. Berhubung sama temen2 TSVC capek dan kram terasa hilang.
Jalanan Temanggung-Wonosobo membutuhkan skill khusus untuk bisa melaluinya, karena kita dituntut jadi kayak Ninja Hattori (Mendaki gunung lewati lembah). Kanan kiri jurang, jalanya curam dan tidak begitu luas. Satu poin bagus jalannya alus. Sampe akhir lah kita sampe ke kledung pas wonosobo, tikum kedua kami. Sholat ashar bagi temen2 yg menjalankan, dan istirahat bagi temen2 yg nyetir, apalagi banyak yg single driver, ada yg nyuci mobil, isi radiator, ada yg makan. Kami harus mendobel slayer dengan kaus untuk mengusir dingin yang menyengat hidung.
pukul 16.00 kita memasuki kota dingin ini.
Setelah foto session, dan ishoma kami melanjutkan perjalanan.
Sampai di Banjarnegara hujan menyambut. ngga terlalu deras memang, tapi cukup untuk membuat kecepatan kami agak berkurang.
Nggak kerasa adzan mahrib berkumandang, kami berada di kota purbalingga, temen2 berhenti di pombensin untuk ngasi kesempatan temen2 yg beragama muslim untuk sholat mahrib, abis sholat mahrib slese tiba2 istri salah satu member teriak, "yg punya sedan warna orange siapa ya, itu mobil kebakaran" kami yg lagi pada nongkrong pada berbondong bondong berlarian menuju mobil yg di maksud. Ternyata mobil salah satu member terbakar, kongslet lampu dan menyambar liner finder lah penyebabnya, tapi alhamdulilah, api sudah bisa dijinakan saat itu juga, dan temen2 ikut memperbaiki konsletingnya, dan beres saat itu juga.
Ah kalian luar biasa!
Jam menunjukan pukul 19.30 perut mulai bunyi, akhirnya kami memutuskan nyari rumah makan di purbalingga, hujan dingin makin nambah laper malam itu. Kami menemukan rumah makan ayam bakar. Sambil istirahat kami nunggu ayam bakar mateng, kami ngobrol ngalur ngidul evaluasi selama diperjalan tadi. Perut kenyang, kami melanjutkan perjalan ke purwokerto, 1,5 jam lagi yg harus kami tempuh untuk sampe ke Purwokerto. Tepat pukul 21.00 Kami sudah masuk kota tempat jendral soedirman tinggal ini. Langsung menuju hotel yg dipesan pantia. Wisata Niaga lah pilihan yg terletak di tengah kota. Nyaman dan ramai. Itu kesan yang pertama saya dapat. Entah kami lagi beruntung atau memang orang2nya yang ramah.
Chek in kamar dan temen2 sudah dapat kunci kamar satu2, menuju kamar masing2 buat mandi karena temen2 TSVC Purwokerto sudah nunggu di lobby, iya kami di sambut temen2 TSVC Purwokerto, setelah mandi kami ketemu mereka. Om Simon dan om Very ngobrol tentang TSVC.
5 November 2017
Keesokan harinya, bangun pagi-pagi sekali kita bersiap-siap jalan ke Purbalingga iya ke Owabong, semacam waterboom kalau di Semarang, tapi disini suasananya masih alami. Nggak lupa kita bertemu di meja makan buat breakfast, setelah kenyang, siap2 kira berangkat! Sampe owabong kami bermain air, ada yg main seluncuran, nunggu air tumpah, ada yg cuma duduk2 makan pop mie, Setelah cukup puas kami mandi siap2 untuk meninggalkan owabong nggak lupa foto2 keceriaan kita.
Keluar dari Owabong hari masih panas. Kita melanjutkan perjalanan ke banyumas untuk beli oleh2. Liburan tidak lengkap rasanya jika tak mencari oleh-oleh khas Banyumas. Mudah mencari oleh-oleh karena banyak pilihan produk yang bisa dipilih. Kami berhenti ke pusat oleh-oleh yang terletak di Sokaraja, Banyumas. Di sepanjang jalan menuju Banyumas melihat banyak kios dan toko yang menjual getuk dengan beragam rasa. Bahkan yang masih belum dibungkus pun masih bisa dilihat. Kawasan Sokaraja terkenal dengan batik Banyumasan dan getuk goreng. Jadi beli dua oleh-oleh ini merupakan hal yang wajib.
Untuk batik, kami tidak membeli, hanya melihat-lihat tekstur yang didisplay di dekat pintu masuk. Untuk getuk goreng kami rata2 membeli dua besek. Besek adalah tempat makanan menggunakan anyaman bambu yang biasa digunakan untuk berkat di perkampungan. Satu besek berisi setengah kilogram getuk goreng.
Setelah puas beli oleh2 nggak lupa kami makan siang di Pusat mbadok purbalingga.
Hujan deras mengguyur kota purbalingga sore itu tapi itu tidak mengurangi niat kita berlarian ke mobil masing2 untuk melanjutkan perjalanan menuju semarang.
Kami istirahat dan makan malam di temanggung, penyetan jadi pilihan kami. Waktu menunjukan pukul 20.00, gerimis ples udara dingin menusuk tulang kami. Setelah ishoma, kami melanjutkan perjalanan, 2 jam lagi guys! 7 jam yg harus kami tempuh menuju perjalanan pulang semarang, hujan mengguyur sepanjang jalan pulang. Capek letih tapi kita seneng.
Perjalanan capek terbayar lunas setelah apa yg kita lewati. Tepat pukul 22.00 kami tiba di kota kami tercinta, nggak lupa breafing di ambarawa sebagai penutupan, tidak ada sesuatu satu pun yg kurang, Alhamdulilah, sungguh luar biasa longtrip ini. Pengalaman yg luar biasa buat member2 TSVC Semarang.